Skip to main content

Doa Sebelum Tidur dan Sesudah Tidur Menurut Tuntunan Rasulullah

Dalil pelaksanaan berdoa sebelum tidur dan sesudah tidur adalah sebagai berikut:

عَنْ حُذَيْفَةَ رض قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ ص اِذَا اَخَذَ مَضْجَعَهُ مِنَ اللَّيْلِ وَضَعَ يَدَهُ تَحْتَ خَدّهِ ثُمَّ يَقُوْلُ: اَللّهُمَّ بِاسْمِكَ اَمُوْتُ وَ اَحْيَا، وَ اِذَا اسْتَيْقَظَ قَالَ: اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ اَحْيَانَا بَعْدَ مَا اَمَاتَنَا وَ اِلَيْهِ النُّشُوْرُ. البخارى 7: 147

Artinya : Dari Hudzaifah RA, ia berkata : Adalah Nabi SAW apabila hendak tidur di waktu malam, beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya lalu berdoa, “Alloohumma bismika amuutu wa ahyaa” (Ya Allah, dengan nama-Mu aku mati, dan aku hidup)”. Dan apabila bangun tidur, beliau berdoa, “Alhamdu lillaahil-ladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilaihin-nusyuur” (Segala puji bagi Allah, yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah kami kembali”. [HR. Bukhari juz 7 hal. 147].

عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ ص اِذَا اَرَادَ اَنْ يَنَامَ قَالَ: بِاسْمِكَ اللّهُمَّ اَمُوْتُ وَ اَحْيَا، وَ اِذَا اسْتَيْقَظَ مِنْ مَنَامِهِ قَالَ: اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ اَحْيَانَا بَعْدَ مَا اَمَاتَنَا وَ اِلَيْهِ النُّشُوْرُ. البخارى 7: 150

Artinya : Dari Hudzaifah, ia berkata : Adalah Nabi SAW apabila hendak tidur, beliau berdoa, “Bismikalloohumma amuutu wa ahyaa” (Dengan nama-Mu ya Allah aku mati, dan aku hidup)”. Dan apabila bangun tidur, beliau berdoa, “Alhamdu lillaahil-ladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilaihin-nusyuur” (Segala puji bagi Allah, yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah kami kembali”. [HR. Bukhari juz 7 hal. 150]

عَنْ اَبِى ذَرّ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ ص اِذَا اَخَذَ مَضْجَعَهُ مِنَ اللَّيْلِ قَالَ: بِاسْمِكَ نَمُوْتُ وَنَحْيَا وَ اِذَا اسْتَيْقَظَ قَالَ: اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى اَحْيَانَا بَعْدَ مَا اَمَاتَنَا وَ اِلَيْهِ النُّشُوْرُ. البخارى 8: 169

Artinya : Dari Abu Dzarr ia berkata : Adalah Nabi SAW apabila hendak tidur di malam hari beliau membaca, “Bismika namuutu wa nahyaa” (Dengan nama-Mu kami mati dan kami hidup).  Dan apabila beliau bangun, membaca, “Alhamdu lillaahil-ladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa  ilaihin-nusyuur(Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan kepada-Nya kami kembali)”. [HR. Bukhari juz 8, hal. 169]

عَنِ الْبَرَاءِ اَنَّ النَّبِيَّ ص كَانَ اِذَا اَخَذَ مَضْجَعَهُ قَالَ: اللّهُمَّ بِاسْمِكَ اَحْيَا وَ بِاسْمِكَ اَمُوْتُ. وَ اِذَا اسْتَيْقَظَ قَالَ: اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى اَحْيَانَا بَعْدَ مَا اَمَاتَنَا وَ اِلَيْهِ النُّشُوْرُ. مسلم 4: 2083

Artinya : Dari Baraa’ bahwasanya Nabi SAW apabila berangkat tidur, beliau berdoa, “Alloohumma bismika ahyaa wa bismika amuut” (Ya Allah dengan nama-Mu aku hidup, dan dengan nama-Mu aku mati)”. Dan apabila bangun tidur, beliau berdoa, “Alhamdu lillaahil-ladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilaihin-nusyuur” (Segala puji bagi Allah, yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya kami kembali”. [HR. Muslim juz 4, hal. 2083]

عَنِ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ اَنَّهُ حَدَّثَهُ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص كَانَ يَقُوْلُ اِذَا اَخَذَ مَضْجَعَهُ: اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى كَفَانِى وَ آوَانِى وَ اَطْعَمَنِى وَ سَقَانِى وَ الَّذِى مَنَّ عَلَيَّ فَاَفْضَلَ وَ الَّذِى اَعْطَانِى فَاَجْزَلَ، اْلحَمْدُ ِللهِ عَلَى كُلّ حَالٍ، اللّهُمَّ رَبَّ كُلّ شَيْءٍ وَ مَلِيْكَهُ وَ اِلهَ كُلّ شَيْءٍ، اَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ. ابو داود 4: 313

Artinya : Dari Ibnu Buraidah, dari Ibnu ‘Umar bahwasanya dia menceritakan kepada Ibnu Buraidah, bahwa Rasulullah SAW apabila akan tidur beliau berdoa, “Alhamdu lillaahil-ladzii kafaanii wa aawaanii wa ath’amanii wa saqoonii wal-ladzii manna ‘alayya fa-afdlola wal-ladzii a’thoonii fa-ajzala. Al-hamdu lillaahi ‘alaa kulli haalin. Alloohumma robba kulli syai-in wa maliikahu wa ilaaha kulli syai-in, a’uudzu bika minan-naar(Segala puji bagi Allah yang telah mencukupi, memberi tempat, memberi makan, memberi minum dan Tuhan yang telah memberi karunia kepadaku hingga lebih, dan yang telah memberi kepadaku hingga banyak, segala puji bagi Allah dalam keadaan apasaja. Ya Allah Pemelihara segala sesuatu dan yang memilikinya dan Tuhan segala sesuatu, aku berlindung kepada-Mu dari neraka)”. [HR. Abu Dawud juz 4, hal. 313]

Comments

Popular posts from this blog

Berjabat tangan dan bermuka manis.

عَنْ اَبِى ذَرّ قَالَ: قَالَ لىِ النَّبِيُّ ص: لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ اْلمَعْرُوْفِ شَيْئًا وَ لَوْ اَنْ تَلْقَى اَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ . مسلم 4: 2026 Dari Abu Dzarr, ia berkata : Nabi SAW bersabda kepadaku, "Janganlah kamu meremehkan sesuatu kebaikan meskipun berupa kamu bertemu saudaramu dengan wajah yang berseri-seri" . [HR. Muslim juz 4, hal. 2026] عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: كُلُّ مَعْرُوْفٍ صَدَقَةٌ، وَ اِنَّ مِنَ اْلمَعْرُوْفِ اَنْ تَلْقَى اَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ، وَ اَنْ تُفْرِغَ مِنْ دَلْوِكَ فِى اِنَاءِ اَخِيْكَ . الترمذى 3: 234، و قال: هذا حديث حسن صحيح Dari Jabir bin 'Abdullah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Setiap kebaikan adalah sedeqah, dan sesungguhnya termasuk kebaikan ialah kamu bertemu saudaramu dengan wajah yang berseri-seri, dan (termasuk kebaikan pula) kamu menuangkan air dari timbamu ke bejana saudaramu" . [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 234, ia berkata : Ini hadits Hasan shahih...

Manusia Mahluk yang Sempurna

Manusia adalah mahluk yang paling sempurna dibanding mahluk lain yang diciptakan oleh Sang Maha Pencipta, baik sempurna untuk membawa kehancuran, sempurna untuk merusak, sempurna untuk ingkar, sempurna untuk memimpin, sempurna untuk memperbaiki, sempurna untuk menjaga, dan sempurna dalam hal-hal lain. Namun tentunya dari kesempurnaan tadi Allah tidak menghendaki manusia menjadi mahluk yang buruk, oleh karena itu Allah menurunkan Al-Qur’an untuk menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia, untuk membedakan yang hak dan yang bathil, untuk menjadikan pikiran yang gelap gulita menjadi terang benderang, dan menjadikan manusia yang mau dibimbing Al-Qur’an menjadi semulia-mulia mahluk. Semulia-mulia mahluk adalah manusia yang beriman. Untuk menjadi manusia yang beriman diperlukan belajar. “belajar apa?”, yaitu belajar dari Al-Qur’an dan sunah nabi. sebab tanpa belajar dari Al-Qur’an dan sunah nabi manusia tidak akan dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, tanpa belajar ma...

Halal Haram dalam Islam - Mencari Rezqi yang Halal

Dalam Islam mengatur segala urusan manusia di kehidupan dunia, salah satunya sebagai umat islam diwajibkan mencari rezqi yang halal. Berikut disampaikan dasar perintah (Al-Quran dan Hadis) dalam mencari rezqi yang halal. Firman Allah SWT : ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ تَأْكُلُوْآ اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِاْلبَاطِلِ اِلآَّ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مّنْكُمْ، وَ لاَ تَقْتُلُوْآ اَنْفُسَكُمْ، اِنَّ اللهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا. وَ مَنْ يَّفْعَلْ ذلِكَ عُدْوَانًا وَّ ظُلْمًا فَسَوْفَ نُصْلِيْهِ نَارًا، وَ كَانَ ذلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيْرًا. اِنْ تَجْتَنِبُوْا كَبئِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفّرْ عَنْكُمْ سَيّاتِكُمْ وَ نُدْخِلْكُمْ مُدْخَلاً كَرِيْمًا . النساء:29-31 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (29) Dan barangsiapa...