Skip to main content

Halal Haram dalam Islam - Mencari Rezqi yang Halal

Dalam Islam mengatur segala urusan manusia di kehidupan dunia, salah satunya sebagai umat islam diwajibkan mencari rezqi yang halal. Berikut disampaikan dasar perintah (Al-Quran dan Hadis) dalam mencari rezqi yang halal.
Firman Allah SWT :
ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ تَأْكُلُوْآ اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِاْلبَاطِلِ اِلآَّ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مّنْكُمْ، وَ لاَ تَقْتُلُوْآ اَنْفُسَكُمْ، اِنَّ اللهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا. وَ مَنْ يَّفْعَلْ ذلِكَ عُدْوَانًا وَّ ظُلْمًا فَسَوْفَ نُصْلِيْهِ نَارًا، وَ كَانَ ذلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيْرًا. اِنْ تَجْتَنِبُوْا كَبئِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفّرْ عَنْكُمْ سَيّاتِكُمْ وَ نُدْخِلْكُمْ مُدْخَلاً كَرِيْمًا. النساء:29-31
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (29) Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (30) Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar diantara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosa yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga). (31) [QS. An-Nisaa : 29-31]

وَ اَوْفُوا اْلكَيْلَ اِذَا كِلْتُمْ وَ زِنُوْا بِاْلقِسْطَاسِ اْلمُسْتَقِيْمِ، ذلِكَ خَيْرٌ وَّ اَحْسَنُ تَأْوِيْلاً. الاسراء:35
Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. [QS. Al-Israa : 35]
اَوْفُوا اْلكَيْلَ وَ لاَ تَكُوْنُوْا مِنَ اْلمُخْسِرِيْنَ. وَزِنُوْا بِاْلقِسْطَاسِ اْلمُسْتَقِيْمِ. وَ لاَ تَبْخَسُوا النَّاسَ اَشْيَآءَهُمْ وَ لاَ تَعْثَوْا فِى اْلاَرْضِ مُفْسِدِيْنَ. الشعراء:181-183
Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan, (181) dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. (182) Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan. [QS. Asy-Syuaraa : 181-183]
وَيْلٌ لّلْمُطَفّفِيْنَ. الَّذِيْنَ اِذَا اكْتَالُوْا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُوْنَ. وَ اِذَا كَالُوْهُمْ اَوْ وَّزَنُوْهُمْ يُخْسِرُوْنَ. اَلاَ يَظُنُّ اُولئِكَ اَنَّهُمْ مَبْعُوْثُوْنَ. لِيَوْمٍ عَظِيْمٍ. يَوْمَ يَقُوْمُ النَّاسُ لِرَبّ اْلعلَمِيْنَ. المطففين:1-6
Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (1) (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, (2) dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. (3) Tidakkah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, (4) pada suatu hari yang besar, (5) (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam ? (6) [QS. Al-Muthaffifiin : 1-6]
ياَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى اْلاَرْضِ حَللاً طَيّبًا وَّ لاَ تَتَّبِعُوْا خُطُوتِ الشَّيْطنِ، اِنَّه لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ. البقرة:168
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithan, karena sesungguhnya syaithan itu adalah musuh yang nyata bagimu. [QS. Al-Baqarah : 168]
Hadits Nabi SAW :
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ ص عَنْ اَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ اْلجَنَّةَ. قَالَ: تَقْوَى اللهِ وَ حُسْنُ اْلخُلُقِ. وَ سُئِلَ عَنْ اَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ. قاَلَ: اَلْفَمُ وَ اْلفَرْجُ. الترمذى 3: 245، رقم 2072، و قال هذا حديث صحيح غريب
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW pernah ditanya tentang sesuatu yang paling banyak menyebabkan manusia masuk surga. Beliau SAW menjawab, Taqwa kepada Allah dan akhlaq yang baik, Dan beliau ditanya tentang sesuatu yang paling banyak menyebabkan manusia masuk neraka. Beliau menjawab, (Sesuatu yang paling banyak menyebabkan manusia masuk neraka) adalah mulut dan kemaluan. [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 245, no. 2072, dan ia berkata : Ini hadits shahih, gharib]
عَنْ اَبِى بَرْزَةَ اْلاَسْلَمِيّ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَا اَفْنَاهُ، وَ عَنْ عِلْمِهِ فِيْمَا فَعَلَ، وَ عَنْ مَالِهِ مِنْ اَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَ فِيْمَا اَنْفَقَهُ، وَ عَنْ جِسْمِهِ فِيْمَا اَبْلاَهُ. الترمذى 4: 36، رقم: 2532، و قال هذا حديث حسن صحيح
Dari Abu Barzah Al-Aslamiy, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, Tidak akan bergerak kedua tapak kaki seorang hamba (pada hari qiyamat) sehingga ditanya tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang ilmunya untuk apa dia gunakan, tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan untuk apa dia membelanjakannya, dan tentang badannya untuk apa dia memanfaatkannya. [HR. Tirmidzi 4, hal. 36, no. 2532, dan ia berkata : Ini hadits hasan shahih]
عَنْ اَبِى سَعِيْدِ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: التَّاجِرُ الصَّدُوْقُ اْلأَمِيْنُ مَعَ النَّبِيّيْنَ وَ الصّدّيْقِيْنَ وَ الشُّهَدَاءِ. الترمذى 2: 341، رقم: 1227، و قال هذا حديث حسن
Dari Abu Said (Al-Khudriy RA), dari Nabi SAW, beliau bersabda, Pedagang yang jujur lagi menjaga amanat akan bersama Nabi-nabi, orang-orang yang jujur dan orang-orang yang mati syahid. [HR. Tirmidzi juz 2, hal. 341, no. 1227, dan ia berkata, Ini hadits hasan]
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: التَّاجِرُ اْلأَمِيْنُ الصَّدُوْقُ اْلمُسْلِمُ مَعَ الشُّهَدَاءِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ. ابن ماجه 2: 724، رقم: 2139
Dari Ibnu Umar, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, Pedagang yang menjaga amanat, yang jujur lagi Islam bersama orang-orang yang mati syahid pada hari qiyamat. [HR. Ibnu Majah juz 2, hal. 724, no. 2139, dlaif, karena dalam sanadnya ada perawi bernama Kultsum bin Jausyan Al-Qusyairiy]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: يَأْتِى عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِى اْلمَرْءُ مَا اَخَذَ مِنْهُ اَ مِنَ اْلحَلاَلِ اَمْ مِنَ اْلحَرَامِ. البخارى 3: 6
Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, Akan datang suatu masa, ketika itu orang tidak lagi mempedulikan apa-apa yang dia dapatkan, apakah termasuk yang halal atau yang haram. [HR. Bukhari juz 3, hal. 6]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص مَرَّ عَلَى صُبْرَةِ طَعَامٍ فَاَدْخَلَ يَدَهُ فِيْهَا فَنَالَتْ اَصَابِعُهُ بَلَلاً، فَقَالَ: مَا هذَا يَا صَاحِبَ الطَّعَامِ؟ قَالَ: اَصَابَتْهُ السَّمَاءُ يَا رَسُوْلَ اللهِ، قَالَ: اَفَلاَ جَعَلْتَهُ فَوْقَ الطَّعَامِ كَيْ يَرَاهُ النَّاسُ، مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنّى. مسلم 1: 99
Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW pernah lewat pada segundukan bahan makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalam gundukan bahan makanan itu sehingga jari-jari beliau mendapati sesuatu yang basah. Rasulullah SAW bertanya, Apa ini hai penjual bahan makanan ?. Penjual itu menjawab, Ya Rasulullah, itu karena hujan. Beliau bersabda, Mengapa tidak kamu letakkan di bagian atas agar orang-orang (pembeli) mengetahuinya ? Barangsiapa yang menipu, maka bukan golonganku. [HR. Muslim juz 1, hal. 99]
عَنِ بْنِ عُمَرَ قَالَ: مَرَّ رَسُوْلُ اللهِ ص بِطَعَامٍ، وَ قَدْ حَسَّنَهُ صَاحِبُهُ، فَاَدْخَلَ يَدَهُ فِيْهِ، فَاِذَا طَعَامٌ رَدِيْءٌ، فَقَالَ: بِعْ هذَا عَلَى حِدَةٍ وَ هذَا عَلَى حِدَةٍ، فَمَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا. احمد 2: 309، رقم: 5113
Dari Ibnu Umar, ia berkata : Rasulullah SAW pernah lewat pada orang yang menjual bahan makanan yang penjualnya itu memuji-muji dagangannya. Kemudian beliau menusukkan tangan beliau ke dalam dagangan itu, dan ternyata bahan makanan itu buruk, maka beliau bersabda, Juallah ini (yang baik) tersendiri, dan juallah ini (yang buruk) tersendiri. Barangsiapa yang menipu kami, bukanlah dari golongan kami. [HR. Ahmad juz 2, hal. 309, no. 5113, dlaif, karena dalam sanadnya ada perawi bernama Abu Masyar Najih bin Abdur Rahman]
عَنْ قَيْسِ بْنِ اَبِى غَرَزَةَ رض قَالَ: مَرَّ النَّبِيُّ ص بِرَجُلٍ يَبِيْعُ طَعَامًا، فَقَالَ: يَا صَاحِبَ هذَا الطَّعَامِ اَسْفَلُ هذَا مِثْلُ اَعْلاَهُ؟ فَقَالَ: نَعَمْ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ غَشَّ اْلمُسْلِمِيْنَ فَلَيْسَ مِنْهُمْ. الطبرانى فى الكبير 18: 359، رقم: 921، و رواته ثقات
Dari Qais bin Abi Gharazah RA, ia berkata : Rasulullah SAW pernah melewati seorang laki-laki yang sedang menjual (bahan) makanan, lalu beliau bertanya, Hai penjual makanan ini apakah yang di bagian bawah ini sama dengan yang di bagian atasnya ?. Penjual itu menjawab, Betul, (ya Rasulullah). Maka Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa yang menipu kaum muslimin, maka bukan dari mereka. [HR. Thabrani di dalam Al-Kabir dan perawi-perawinya kuat]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَيُّهَا النَّاسُ، اِنَّ اللهَ طَيّبٌ لاَ يَقْبَلُ اِلاَّ طَيّبًا، وَ اِنَّ اللهَ اَمَرَ اْلمُؤْمِنِيْنَ بِمَا اَمَرَ بِهِ اْلمُرْسَلِيْنَ، فَقَالَ: يَا اَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيّبَاتِ وَ اعْمَلُوْا صَالِحًا، اِنّيْ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ. وَ قَالَ: يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ. ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ اَشْعَثَ اَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ اِلَى السَّمَاءِ: يَا رَبّ، يَا رَبّ، وَ مَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَ مَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَ مَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَ غُذِيَ بِاْلحَرَامِ، فَاَنَّى يُسْتَجَابُ لِذلِكَ؟ مسلم 2: 703
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, Hai para manusia, sesungguhnya Allah itu Baik (Suci). Tidak mau menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin sebagaimana apa yang Dia perintahkan kepada para Rasul. Allah berfirman, Hai para Rasul, makanlah dari yang baik-baik (yang halal) dan beramal shalih lah kalian. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui terhadap apa-apa yang kalian kerjakan. [Al-Mukminuun : 51]. Dan Allah berfirman, Hai orang-orang yang beriman, makanlah dari yang baik-baik apa yang Kami rezqikan kepada kalian. [Al-Baqarah : 172] Kemudian (Rasulullah SAW) menyebutkan tentang seorang laki-laki yang sering bepergian jauh, rambutnya acak-acakan lagi berdebu. Dia berdoa dengan mengangkat kedua tangannya ke langit, Ya Tuhanku, Ya Tuhanku. Sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dia dikenyangkan dengan barang yang haram. Maka bagaimana mungkin dia dikabulkan doanya ?. [HR. Muslim 2 : 703]
عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: طَلَبُ اْلحَلاَلِ وَاجِبٌ عَلَى كُلّ مُسْلِمٍ. الطبرانى فى الاوسط
Dari Anas bin Maalik dari Nabi SAW, beliau bersabda, Mencari yang halal adalah wajib atas setiap orang Islam. [HR. Thabrani di dalam Al-Ausath]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: اَرْبَعٌ اِذَا كُنَّ فِيْكَ فَلاَ عَلَيْكَ مَا فَاتَكَ مِنَ الدُّنْيَا: حِفْظُ اَمَانَةٍ، وَ صِدْقُ حَدِيْثٍ، وَ حُسْنُ خَلِيْقَةٍ، وَ عِفَّةٌ فِى طُعْمَةٍ. احمد 2: 591، رقم: 6664
Dari Abdullah bin Amr, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, Ada empat hal, apabila empat hal itu ada padamu, maka tidak mengapa (tidak membahayakan) apa yang terlepas darimu berupa keduniaan. 1. menjaga amanat, 2. jujur dalam berbicara, 3. baik akhlaqnya, dan 4. menjaga pada makanannya. [HR. Ahmad juz 2, hal. 591, no. 6664]
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: مَنِ اشْتَرَى ثَوْبًا بِعَشْرَةِ دَرَاهِمَ، وَ فِيْهِ دِرْهَمٌ حَرَامٌ لَمْ يَقْبَلِ اللهُ لَهُ صَلاَةً مَا دَامَ عَلَيْهِ، قَالَ: ثُمَّ اَدْخَلَ اُصْبٌعَيْهِ فِى اُذُنَيْهِ، ثُمَّ قَالَ: صُمَّتَا اِنْ لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ ص سَمِعْتُهُ يَقُوْلُهُ. احمد 2: 416، 5736
Dari Ibnu Umar, ia berkata, Barangsiapa yang membeli pakaian seharga sepuluh dirham sedangkan yang satu dirham dari uang yang haram, maka Allah tidak mau menerima shalatnya selama dia memakainya. Rawi berkata : Kemudian Ibnu Umar memasukkan dua jarinya ke dalam dua telinganya dan berkata, Semoga dua telinga saya ditulikan jika Nabi SAW tidak menyabdakan sebagaimana yang aku dengar. [HR. Ahmad juz 2, hal. 416, no. 5736, dlaif, karena dalam sanadnya ada perawi bernama Hasyim, dia majhul]
عَنْ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ قَالَ: قَالَ النَّبِيَّ ص: يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ اِنَّهُ لاَ يَدْخُلُ اْلجَنَّةَ لَحْمٌ وَ دَمٌ نَبَتَا عَلَى سُحْتٍ، اَلنَّارُ اَوْلَى بِهِ. يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ، اَلنَّاسُ غَادِيَانِ. فَغَادٍ فِى فِكَاكِ نَفْسِهِ فَمُعْتِقُهَا، وَ غَادٍ مُوْبِقُهَا. يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ، اَلصَّلاَةُ قُرْبَانٌ وَ الصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ وَ الصَّوْمُ جُنَّةٌ، وَ الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ اْلخَطِيْئَةَ كَمَا يَذْهَبُ اْلجَلِيْدُ عَلَى الصَّفَا. ابن حبان 12: 378، 5567
Dari Kaab bin Ujrah, dia berkata : Nabi SAW bersabda, Hai Kaab bin 'Ujrah, sesungguhnya tidak akan masuk surga daging dan darah yang tumbuh dari barang yang haram, neraka lebih pantas baginya. Hai Kaab bin Ujrah, manusia itu memasuki waktu pagi ada dua macam : pertama, orang yang mampu menahan nafsunya, maka dia membebaskannya (dari neraka). Kedua, orang yang membinasakan dirinya. Hai Kaab bin Ujrah, shalat itu pendekatan diri (kepada Allah), shadaqah itu tanda bukti keimanan, dan puasa itu perisai. Shadaqah bisa menghapus kesalahan sebagaimana meluncurnya hujan es di atas batu licin. [HR. Ibnu Hibban juz 12, hal. 378, no. 5567]
عَنْ اَبِى بَكْرٍ الصّدّيْقِ اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: لاَ يَدْخُلُ اْلجَنَّةَ جَسَدٌ غُذّيَ بِحَرَامٍ. ابو يعلى الموصلى 1: 57، رقم: 78
Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq, bahwasanya Nabi SAW bersabda, Tidak akan masuk surga jasad yang diberi makan dengan barang yang haram. [HR. Abu Yala Al-Maushiliy juz 1, hal. 57, no. 78]

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رض قَالَ: تُلِيَتْ هذِهِ اْلآيَةُ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ ص: يَا اَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى اْلاَرْضِ حَلاَلاً طَيّبًا. فَقَامَ سَعْدُ بْنُ اَبِى وَقَّاصٍ رض فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ اُدْعُ اللهَ اَنْ يَجْعَلَنِى مُسْتَجَابَ الدَّعْوَةِ، فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ ص: يَا سَعْدُ اَطِبْ مَطْعَمَكَ تَكُنْ مُسْتَجَابَ الدَّعْوَةِ، وَ الَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ: اِنَّ اْلعَبْدَ لَيَقْذِفُ اللُّقْمَةَ اْلحَرَامَ فِى جَوْفِهِ مَا يُتَقَبَّلُ مِنْهُ عَمَلٌ اَرْبَعِيْنَ يَوْمًا، وَ اَيُّمَا عَبْدٍ نَبَتَ لَحْمُهُ مِنْ سُحْتٍ فَالنَّارُ اَوْلَى بِهِ. الطبرانى فى الصغير
Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata : Pernah dibacakan ayat ini di sisi Rasulullah SAW, yaitu yaa ayyuhan naasu kuluu mimmaa fil ardli halaalan thayyiban (Hai sekalian manusia, makanlah dari apa-apa yang ada di bumi yang halal lagi baik) [Al-Baqarah 168]. Lalu Saad bin Abi Waqqash RA berdiri dan berkata, Ya Rasulullah, doakanlah kepada Allah agar Allah menjadikan aku orang yang dikabulkan doanya. Maka Nabi SAW bersabda, Hai Saad, carilah yang baik (halal) pada makananmu, niscaya kamu menjadi orang yang dikabulkan doanya. Dan demi Tuhan yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, sesungguhnya seorang hamba yang memasukkan makanan yang haram ke dalam perutnya, maka tidak diterima amalnya selama empat puluh hari. Dan barangsiapa yang dagingnya tumbuh dari barang yang haram, maka neraka lebih pantas baginya. [HR. Thabrani di dalam Ash-Shaghir]

Comments

Popular posts from this blog

Tata Pelaksanaan Ibadah Qurban Sesuai Tuntunan Rasulullah

1. Waktu penyembelihan : عَنْ اَنَسٍ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ص يَوْمَ النَّحْرِ مَنْ كَانَ ذَبَحَ قَبْلَ الصَّلَاةِ فَلْيُعِدْ . متفق عليه. وللبخارى. مَنْ ذَبَحَ قَبْلَ الصَّلَاةِ فَاِنَّمَا يَذْبَحُ لِنَفْسِهِ. وَ مَنْ ذَبَحَ بَعْدَ الصَّلَاةِ فَقَدْ تَمَّ نُسُكُهُ وَ اَصَابَ سُنَّةَ الْمُسْلِمِيْنَ . البخارى عن البراء، فى نيل الاوطار 5 : 140 Dari Anas, ia berkata, Nabi SAW bersabda pada hari Nahr ('iedul Adlha), "Barangsiapa yang menyembelih sebelum shalat 'ied, maka hendaklah ia mengulangi". [Muttafaq 'alaih]. Dan bagi Bukhari : "Barangsiapa menyembelih sebelum shalat, maka sesungguhnya ia hanya menyembelih untuk dirinya sendiri (yakni tidak dinilai sebagai ibadah qurban), dan barangsiapa menyembelih sesudah shalat maka sempurnalah ibadah sembelihannya dan bersesuaianlah pelaksanaannya dengan sunnah kaum muslimin" . [HR. Bukhari dari Al-Baraa', dalam Nailul Authar juz 5, hal. 140] Berdasar riwayat dari Sulaiman Ibnu Musa

Berjabat tangan dan bermuka manis.

عَنْ اَبِى ذَرّ قَالَ: قَالَ لىِ النَّبِيُّ ص: لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ اْلمَعْرُوْفِ شَيْئًا وَ لَوْ اَنْ تَلْقَى اَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ . مسلم 4: 2026 Dari Abu Dzarr, ia berkata : Nabi SAW bersabda kepadaku, "Janganlah kamu meremehkan sesuatu kebaikan meskipun berupa kamu bertemu saudaramu dengan wajah yang berseri-seri" . [HR. Muslim juz 4, hal. 2026] عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: كُلُّ مَعْرُوْفٍ صَدَقَةٌ، وَ اِنَّ مِنَ اْلمَعْرُوْفِ اَنْ تَلْقَى اَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ، وَ اَنْ تُفْرِغَ مِنْ دَلْوِكَ فِى اِنَاءِ اَخِيْكَ . الترمذى 3: 234، و قال: هذا حديث حسن صحيح Dari Jabir bin 'Abdullah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Setiap kebaikan adalah sedeqah, dan sesungguhnya termasuk kebaikan ialah kamu bertemu saudaramu dengan wajah yang berseri-seri, dan (termasuk kebaikan pula) kamu menuangkan air dari timbamu ke bejana saudaramu" . [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 234, ia berkata : Ini hadits Hasan shahih

Halal Haram dalam Islam - Tentang Mengolok-olok, Su-udhan, Tajassus dan Ghibah

Firman Allah SWT : ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ يَسْخَرْ قَوْمٌ مّنْ قَوْمٍ عَسى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مّنْهُمْ وَ لاَ نِسَآءٌ مّنْ نّسَآءٍ عَسى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مّنْهُنَّ، وَ لاَ تَلْمِزُوْآ اَنْفُسَكُمْ وَ لاَ تَنَابَزُوْا بِاْلاَلْقَابِ، بِئْسَ اْلاِسْمُ اْلفُسُوْقُ بَعْدَ اْلاِيْمَانِ، وَ مَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولئِكَ هُمُ الظَّالِمُوْنَ(11) ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مّنَ الظَّنّ، اِنَّ بَعْضَ الظَّنّ اِثْمٌ وَّ لاَ تَجَسَّسُوْا وَ لاَ يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا، اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ، وَ اتَّقُوا اللهَ، اِنَّ اللهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ(12) الحجرات:11-12 Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang