Skip to main content

Kelemah Lembutan


Menurut kamu lemah lembut itu yang seperti apa? Lalu pada siapa kelemah lembutan itu ditujukan? Tentu setiap orang mempunyai pengertiannya masing-masing. Namun dalam islam lemah lembut adalah salah satu akhlak yang terpuji yang tidak setiap manusia dapat melaksanakannya bila tanpa disertai keimanan. Jadi mari kita bahas tentang bagaimana untuk dapat berlemah lembut kepada setiap orang.

Pada hakikatnya lemah lembut adalah ucapan ataupun perbuatan yang berasal dari hati nurani manusia, maka dari itu hati menjadi central kelemah lembutan. Dalam suatu hadis disebutkan “Seorang muslim ialah yang menyelamatkan kaum muslimin lainnya dari kejahatan lidah dan tangannya ,... [HR. Ahmad].”  Jadi untuk menjadi orang yag lemah lembut kita sebagai muslim hendaknya menjaga lidah (perkataan) kita dan perbuatan kita agar tidak menyakiti ataupun merugikan orang lain. Dan Allah berfirman: “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, [QS. Al- Mu’minun ayat 1-3].” 
Apabila kita mampu berlemah lembut  dalam perkataan maupun perbuatan kita maka Allah akan menggolongkan kita sebagai orang yang beruntung, baik beruntung didunia maupun diakhirat. Dalam lingkungan orang yang lemah lembut akan dianggap sebagai orang yang baik dalam pergaulannya. Orang yang baik disini adalah orang yang mampu menempatkan diri dalam berbicara, kepada siapa dia harus berbicara (amanah), intonasi yang dia gunakan seperti apa, dan bahasa yang perlu dia pakai seperti apa. Sebagai contoh seorang mahasiswa apabila sedang berinteraksi dengan tukang becak hendaknya tidak membahas tentang sekripsi, atau mungkin seorang pengusaha yang sedang berinteraksi dengan petani tidak seharusnya membahas tentang inflasi. Selain itu intonasi dan bahasa yang kita gunakan juga harus dapat dibedakan, intonasi dan bahasa kita saat berbicara pada dosen, orang tua, anak anak, teman, kerabat harusnya kita dapat menyesuaikan.
Perlu diingat bahwa ngomong itu gampang, akan tetapi karena ngomong orang bisa menjadi salah. Jadi peganglah lidahmu kuat-kuat agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Demikian sedikit gambaran tentang kelemah lembutan dari saya, terimakasih sudah membaca danjangn lupa kasih jempolnya. 

Comments

Popular posts from this blog

Halal Haram dalam Islam - Mencari Rezqi yang Halal

Dalam Islam mengatur segala urusan manusia di kehidupan dunia, salah satunya sebagai umat islam diwajibkan mencari rezqi yang halal. Berikut disampaikan dasar perintah (Al-Quran dan Hadis) dalam mencari rezqi yang halal. Firman Allah SWT : ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ تَأْكُلُوْآ اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِاْلبَاطِلِ اِلآَّ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مّنْكُمْ، وَ لاَ تَقْتُلُوْآ اَنْفُسَكُمْ، اِنَّ اللهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا. وَ مَنْ يَّفْعَلْ ذلِكَ عُدْوَانًا وَّ ظُلْمًا فَسَوْفَ نُصْلِيْهِ نَارًا، وَ كَانَ ذلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيْرًا. اِنْ تَجْتَنِبُوْا كَبئِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفّرْ عَنْكُمْ سَيّاتِكُمْ وَ نُدْخِلْكُمْ مُدْخَلاً كَرِيْمًا . النساء:29-31 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (29) Dan barangsiapa...

Manusia Mahluk yang Sempurna

Manusia adalah mahluk yang paling sempurna dibanding mahluk lain yang diciptakan oleh Sang Maha Pencipta, baik sempurna untuk membawa kehancuran, sempurna untuk merusak, sempurna untuk ingkar, sempurna untuk memimpin, sempurna untuk memperbaiki, sempurna untuk menjaga, dan sempurna dalam hal-hal lain. Namun tentunya dari kesempurnaan tadi Allah tidak menghendaki manusia menjadi mahluk yang buruk, oleh karena itu Allah menurunkan Al-Qur’an untuk menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia, untuk membedakan yang hak dan yang bathil, untuk menjadikan pikiran yang gelap gulita menjadi terang benderang, dan menjadikan manusia yang mau dibimbing Al-Qur’an menjadi semulia-mulia mahluk. Semulia-mulia mahluk adalah manusia yang beriman. Untuk menjadi manusia yang beriman diperlukan belajar. “belajar apa?”, yaitu belajar dari Al-Qur’an dan sunah nabi. sebab tanpa belajar dari Al-Qur’an dan sunah nabi manusia tidak akan dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, tanpa belajar ma...

Puasa Sunnah Menurut Tuntunan Rasulullah SAW (1)

1. Puasa enam hari di bulan Syawwal عَنْ اَبِى اَيُّوْبَ اْلاَنْصَارِيّ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ   ثُمَّ   اَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ . مسلم 2: 822 Dari Abu Ayyub Al-Anshariy, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa puasa Ramadlan lalu ia iringi dengan puasa enam hari dari Syawwal, adalah (pahalanya) itu seperti puasa setahun" . [HSR. Muslim juz 2, hal. 822] عَنْ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُوْلِ اللهِ ص عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص اَنَّهُ قَالَ: مَنْ صَامَ سِتَّةَ اَيَّامٍ بَعْدَ اْلفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَّةِ مَنْ جَاءَ بِاْلحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ اَمْثَالِهَا . ابن ماجه 1: 547 Dari Tsauban bekas budak Rasulullah SAW dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa puasa enam hari sesudah Hari Raya 'Iedul Fithri, adalah (serupa) sempurna setahun, (karena) barangsiapa mengerjakan kebaikan, maka ia mendapat pahala sepuluh kali ganda" . [HR. Ibnu Majah juz 1, hal. 547] عَنْ ثَوْبَانَ ا...