Skip to main content

Sabar dan Banyak Mengingat Allah

                Sebagai seorang muslim kita tahu bahwa hidup didunia hanya sementara. Setiap waktu yang berganti, setiap menit yang berganti, bahkan setiap detik yang berganti semakin mendekatkan diri kita kepada akhirat. Lalu dengan apa kita menghadapi waktu yang terus berjalan? Apakah dengan tersenyum dan membiarkannya berlalu begitu saja, atau dengan berusaha sekeras mungkin meredam waktu yang tidak pernah bisa dihentikan? Atau dengan cara apa kita mengisi waktu kita?
                Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 155 :  Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”  Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah akan mengisi waktu hidup  manusia didunia itu dengan berbagai cobaan, namun diakhir ayat dijeaskan bahwa dengan cobaan-cobaan yang diberikan oleh Allah akan ada golongan orang yang diberikabar gembira. Siapakah orang itu? Yaitu orang yang bersabar. Lalu orang yang sabar dalam cobaan itu orang yang bagaimana? Dalam ayat berikutnya surat Al-Baqarah ayat 156 dijelaskan “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada –Nya lah kami kembali)” Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa orang yang sabar adalah orang yang apabila ditimpa musibah maka mereka akan ingat kepada Allah, ingat bahwa semua yang berasal dari Allah akan kembali kepada Allah, ingat bahwa dengan cobaan tersebut Allah hendak memberitahu mereka bahwa Allah selalu mengawasi mereka. Sehingga mereka menjadi lebih dekat dengan Allah dengan banyak mengingat Allah dan menghadapi cobaan yang diberikan dengan penuh keikhlasan tanpa mengeluh dan hanya mengharap ridha Allah. Maka dalam ayat berikutnya Allah menjelaskan : “Mereka itulah yang mendapat ampunan dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” Dalam ayat tersebut Allah menjelaskan bahwa Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka, dan memberi rahmat kepada mereka, karena mereka termasuk golongan yang mendapat petunjuk yang lurus.

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ {155} الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُواْ إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَ {156} أُولَـئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَـئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ {157}

Artinya: :  “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada –Nya lah kami kembali). Mereka itulah yang mendapat ampunan dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 155-157)

                Dari uraian tiga ayat diatas memberitahu kita bahwa hendaknya dengan waktu yang sedikit ini kita banyak mengisinya dengan bersabar dalam cobaan dan banyak mengingat Allah. Sebenarnya masih banyak ayat yang menjelaskan tentang sabar dan mengingat Allah, akan tetapi pada postingan kali ini saya hanya membahas tiga ayat tersebut. Untuk ayat yang lain akan dibahas pada postingan berikutnya. Semoga dapat dipahami dan memberi manfaat bagi kehidupan kita. Amin.
Bersambung...........



Comments

Popular posts from this blog

Halal Haram dalam Islam - Mencari Rezqi yang Halal

Dalam Islam mengatur segala urusan manusia di kehidupan dunia, salah satunya sebagai umat islam diwajibkan mencari rezqi yang halal. Berikut disampaikan dasar perintah (Al-Quran dan Hadis) dalam mencari rezqi yang halal. Firman Allah SWT : ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا لاَ تَأْكُلُوْآ اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِاْلبَاطِلِ اِلآَّ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مّنْكُمْ، وَ لاَ تَقْتُلُوْآ اَنْفُسَكُمْ، اِنَّ اللهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا. وَ مَنْ يَّفْعَلْ ذلِكَ عُدْوَانًا وَّ ظُلْمًا فَسَوْفَ نُصْلِيْهِ نَارًا، وَ كَانَ ذلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيْرًا. اِنْ تَجْتَنِبُوْا كَبئِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفّرْ عَنْكُمْ سَيّاتِكُمْ وَ نُدْخِلْكُمْ مُدْخَلاً كَرِيْمًا . النساء:29-31 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (29) Dan barangsiapa...

Berjabat tangan dan bermuka manis.

عَنْ اَبِى ذَرّ قَالَ: قَالَ لىِ النَّبِيُّ ص: لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ اْلمَعْرُوْفِ شَيْئًا وَ لَوْ اَنْ تَلْقَى اَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ . مسلم 4: 2026 Dari Abu Dzarr, ia berkata : Nabi SAW bersabda kepadaku, "Janganlah kamu meremehkan sesuatu kebaikan meskipun berupa kamu bertemu saudaramu dengan wajah yang berseri-seri" . [HR. Muslim juz 4, hal. 2026] عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: كُلُّ مَعْرُوْفٍ صَدَقَةٌ، وَ اِنَّ مِنَ اْلمَعْرُوْفِ اَنْ تَلْقَى اَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ، وَ اَنْ تُفْرِغَ مِنْ دَلْوِكَ فِى اِنَاءِ اَخِيْكَ . الترمذى 3: 234، و قال: هذا حديث حسن صحيح Dari Jabir bin 'Abdullah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Setiap kebaikan adalah sedeqah, dan sesungguhnya termasuk kebaikan ialah kamu bertemu saudaramu dengan wajah yang berseri-seri, dan (termasuk kebaikan pula) kamu menuangkan air dari timbamu ke bejana saudaramu" . [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 234, ia berkata : Ini hadits Hasan shahih...

Puasa Sunnah Menurut Tuntunan Rasulullah SAW (1)

1. Puasa enam hari di bulan Syawwal عَنْ اَبِى اَيُّوْبَ اْلاَنْصَارِيّ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ   ثُمَّ   اَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ . مسلم 2: 822 Dari Abu Ayyub Al-Anshariy, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa puasa Ramadlan lalu ia iringi dengan puasa enam hari dari Syawwal, adalah (pahalanya) itu seperti puasa setahun" . [HSR. Muslim juz 2, hal. 822] عَنْ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُوْلِ اللهِ ص عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص اَنَّهُ قَالَ: مَنْ صَامَ سِتَّةَ اَيَّامٍ بَعْدَ اْلفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَّةِ مَنْ جَاءَ بِاْلحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ اَمْثَالِهَا . ابن ماجه 1: 547 Dari Tsauban bekas budak Rasulullah SAW dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa puasa enam hari sesudah Hari Raya 'Iedul Fithri, adalah (serupa) sempurna setahun, (karena) barangsiapa mengerjakan kebaikan, maka ia mendapat pahala sepuluh kali ganda" . [HR. Ibnu Majah juz 1, hal. 547] عَنْ ثَوْبَانَ ا...